Menyusun struktur website yang rapi sangat penting. Struktur website yang baik membantu pengguna menemukan informasi dengan cepat, sekaligus meningkatkan performa SEO.
Hal ini bukan hanya soal tampilan, tetapi juga bagaimana alur konten diarahkan untuk mendukung konversi. Panduan ini akan membantu Anda memulainya dari nol.
Panduan Menyusun Struktur Website
Menyusun struktur website adalah langkah dasar yang mengatur halaman dan konten secara hierarkis. Untuk bisnis kecil, struktur yang simpel namun fungsional akan memudahkan pengelolaan dan memberi pengalaman yang baik bagi pengunjung. Berikut langkah-langkah menyusunnya:
1. Tentukan Tujuan Utama Website
Langkah pertama sebelum menyusun struktur adalah memahami tujuan website Anda. Apakah untuk menjual produk, menawarkan jasa, atau hanya menampilkan profil bisnis? Tujuan ini menentukan alur navigasi dan jenis halaman yang perlu dibuat.
Jika tujuan Anda adalah penjualan, maka halaman produk dan checkout harus mudah diakses. Jika fokusnya pada branding, maka halaman tentang kami, portofolio, atau testimoni menjadi prioritas. Menyusun struktur tanpa arah akan membuat isi website membingungkan.
Pemahaman terhadap tujuan juga membantu menghindari halaman yang tidak relevan. Jangan terlalu banyak membuat halaman jika itu tidak mendukung misi bisnis. Website yang terlalu kompleks justru membuat user bingung dan menurunkan efektivitas.
Sebuah website yang memiliki tujuan jelas akan lebih mudah dioptimasi dari sisi tampilan, SEO, dan performa. Oleh karena itu, selalu mulai dari tujuan sebelum menyusun elemen lainnya.
2. Buat Peta Situs Sederhana (Site Map)
Peta situs atau site map adalah rancangan visual yang menunjukkan bagaimana halaman-halaman website terhubung. Ini membantu Anda melihat struktur secara menyeluruh sebelum masuk ke proses desain.
Site map biasanya dimulai dari beranda (homepage) dan bercabang ke halaman utama lain seperti produk, layanan, tentang kami, blog, dan kontak. Masing-masing bisa memiliki subhalaman sesuai kebutuhan.
Peta ini juga membantu desainer dan pengembang memahami alur navigasi pengguna. Tanpa site map, proses pengembangan bisa berantakan dan tidak sesuai ekspektasi pemilik bisnis.
Gunakan tools seperti XMind, Lucidchart, atau sekadar sketsa manual di kertas. Yang penting, Anda memiliki panduan visual yang jelas sebelum menyusun website di platform apa pun.
3. Susun Menu Navigasi Utama
Menu navigasi utama adalah baris atau daftar tautan yang biasanya muncul di bagian atas website. Ini adalah kompas utama bagi pengunjung untuk menjelajahi situs Anda, jadi buatlah sejelas dan sesingkat mungkin.
Hindari membuat menu yang terlalu banyak. Cukup 5–7 item utama yang mencakup seluruh isi website. Misalnya: Beranda, Produk, Tentang Kami, Blog, dan Kontak. Sisanya bisa masuk ke submenu jika diperlukan.
Menu yang terlalu panjang membuat tampilan berantakan dan menyulitkan pengguna untuk menemukan informasi. Struktur dropdown atau hamburger menu bisa digunakan untuk menyederhanakan navigasi di perangkat mobile.
Pastikan setiap menu mengarah ke halaman yang benar dan relevan. Jangan sampai ada tautan mati atau halaman kosong, karena akan menurunkan kepercayaan pengunjung pada bisnis Anda.
4. Tentukan Struktur Halaman Produk atau Layanan
Halaman produk atau layanan adalah inti dari website bisnis kecil. Struktur halaman ini harus informatif, menarik, dan mendorong pengunjung untuk melakukan aksi, seperti membeli atau menghubungi.
Gunakan layout yang konsisten: gambar produk di atas atau kiri, deskripsi di kanan atau bawah, tombol aksi (CTA) yang mencolok. Tambahkan elemen seperti testimoni, fitur, dan harga agar pengunjung mendapat informasi lengkap.
Jika Anda memiliki banyak produk, buat kategori yang memudahkan pencarian. Hindari menumpuk semua produk dalam satu halaman panjang karena itu menyulitkan pengguna dan memperlambat loading.
Halaman ini juga harus responsif di semua perangkat. Pastikan tampilannya tetap rapi di ponsel agar tidak kehilangan calon pelanggan dari pengguna mobile, yang kini jumlahnya semakin dominan.
5. Tambahkan Halaman Pendukung Lainnya
Selain halaman utama, Anda butuh halaman tambahan yang mendukung kredibilitas dan pengalaman pengguna. Halaman-halaman ini sering diabaikan, padahal perannya sangat penting dalam struktur website.
Contohnya, halaman FAQ bisa menjawab pertanyaan umum pelanggan dan mengurangi beban layanan pelanggan. Halaman testimoni atau portofolio menunjukkan bukti sosial yang memperkuat kepercayaan calon pelanggan.
Jangan lupa halaman kebijakan privasi dan syarat ketentuan. Meski jarang dibaca, halaman ini menunjukkan profesionalisme dan mematuhi aturan hukum digital, seperti perlindungan data pengguna.
Semua halaman pendukung harus mudah ditemukan melalui footer atau tautan di halaman utama. Struktur navigasi yang menyertakan halaman tambahan ini membuat website lebih lengkap dan terpercaya.
6. Optimalkan Halaman Kontak
Halaman kontak harus memuat informasi lengkap dan mudah diakses oleh pengunjung. Sertakan nomor telepon, email, alamat fisik, serta formulir kontak jika memungkinkan agar memudahkan komunikasi langsung dengan calon pelanggan.
Gunakan tampilan yang sederhana namun informatif. Tambahkan peta lokasi jika bisnis Anda memiliki toko fisik. Jangan lupa ikon media sosial untuk membuka jalur komunikasi alternatif yang cepat dan akrab.
Pastikan halaman ini responsif dan tidak memerlukan banyak klik untuk ditemukan. Letakkan link ke halaman kontak di menu utama atau bagian footer agar selalu terlihat dari halaman mana pun.
Kontak yang mudah diakses menunjukkan bahwa Anda terbuka terhadap pertanyaan dan masukan pelanggan. Ini meningkatkan kepercayaan dan membuat website terasa lebih profesional serta ramah pengguna.
7. Gunakan Breadcrumb dan Internal Link
Breadcrumb adalah jalur navigasi kecil yang memudahkan pengguna mengetahui posisi mereka di dalam website. Ini penting untuk pengalaman pengguna dan membantu mesin pencari memahami struktur situs Anda.
Internal link membantu pengunjung menjelajahi lebih banyak konten di situs Anda. Misalnya, dari artikel blog ke halaman produk, atau dari halaman layanan ke FAQ yang relevan, semuanya meningkatkan durasi kunjungan.
Google juga menyukai struktur link internal yang rapi karena memperkuat SEO on-page. Pastikan tautan digunakan secara natural dan relevan, tidak asal menautkan demi jumlah link semata.
Keduanya membantu navigasi dan memberikan konteks tambahan baik bagi pengguna maupun mesin pencari. Gunakan secara strategis untuk meningkatkan keterlibatan pengunjung di situs Anda.
8. Perhatikan Kecepatan dan Mobile-Friendly
Website yang lambat akan membuat pengunjung langsung pergi sebelum melihat konten. Gunakan tools seperti PageSpeed Insights untuk mengecek dan memperbaiki elemen yang memperlambat loading.
Pastikan gambar terkompresi, script tidak berat, dan server Anda cukup cepat. Semakin ringan websitenya, semakin nyaman pengunjung berinteraksi tanpa gangguan atau hambatan teknis.
Selain cepat, pastikan juga tampilan website mobile-friendly. Lebih dari 60% pengunjung saat ini menggunakan perangkat seluler untuk mengakses internet dan mencari informasi bisnis.
Gunakan desain responsif dan ukuran font yang nyaman dibaca di layar kecil. Semua tombol dan menu juga harus mudah diklik dengan jari, bukan hanya mouse.
Kesimpulan
Menyusun struktur website adalah aspek krusial yang menentukan seberapa efektif situs Anda dalam menyampaikan informasi dan menarik tindakan dari pengunjung. Dengan perencanaan yang matang, pengalaman pengguna akan jauh lebih baik.
Mulai dari menentukan tujuan hingga uji coba akhir, setiap langkah menyusun struktur website memberi dampak nyata bagi bisnis kecil. Website yang terstruktur rapi adalah kunci meningkatkan kepercayaan dan konversi online.